Pengertian Dari Menanya (Questioning), Fungsi Bertanya, Kriteria Pertanyaan Yang Baik, Dan Tingkatan Pertanyaan Dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013

Sahabat Edukasi yang sedang berbahagia... Menanya merupakan kegiatan / kegiatan bertanya yang berbentuk kalimat tanya merupakan kalimat yang mengandung makna sebuah pertanyaan. 

Arti Kalimat tanya ialah kalimat yang berisi pertanyaan / pernyataan kepada pihak lain yang bertujuan untuk memperoleh balasan dari pihak yang ditanya

Guru yang efektif bisa menginspirasi penerima didik untuk meningkatkan dan membuatkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya.

Pada ketika guru bertanya, pada ketika itu pula beliau membimbing atau memandu penerima didiknya berguru dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan penerima didiknya, ketika itu pula beliau mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.

Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan juga sanggup dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri norma hukum? Bentuk pernyataan, misalnya: Sebutkan ciri-ciri norma hukum!

Fungsi dari Bertanya, diantaranya :

1. Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian penerima didik wacana suatu tema atau topikpembelajaran.

2.   Mendorong dan menginspirasi penerima didik untuk aktif belajar, serta membuatkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.

3.   Mendiagnosis kesulitan berguru penerima didik sekaligus memberikan ancangan untuk mencari solusinya.

4.   Menstrukturkan tugas-tugas dan memperlihatkan kesempatan kepada penerima didik untuk memperlihatkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.

5.   Membangkitkan keterampilan penerima didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi balasan secara logis, sistematis, dan memakai bahasa yang baik dan benar.

6.   Mendorong partisipasi penerima didik dalam berdiskusi, berargumen, membuatkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.

7.   Membangun perilaku keterbukaan untuk saling memberi dan mendapatkan pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta membuatkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.

8.   Membiasakan penerima didik berpikir impulsif dan cepat, serta sigap dalam merespon masalah yang tiba-tiba muncul.

9.   Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.

Kriteria Pertanyaan yang Baik, diantaranya :

1.   Singkat dan jelas. Contoh:
a.   Seberapa jauh pemahaman Anda mengenai faktor-faktor yang menyebabkan generasi muda terjerat masalah narkotika dan obat-obatan terlarang?
b.   Faktor-faktor apakah yang menyebabkan generasi muda terjerat masalah narkotika dan obat-obatan terlarang? Pertanyaan kedua ini lebih singkat dan lebih terang dibandingkan dengan pertanyaan pertama.

2.   Menginspirasi jawaban. Contoh:
a.   Membangun semangat kerukunan umat beragama itu sangat penting pada bangsa yang multiagama. Jika suatu bangsa gagal membangun semangat kerukukan beragama, akan muncul aneka masalah sosial kemasyarakatan.
b.   Coba jelaskan dampak sosial apa saja yang muncul, kalau suatu bangsa gagal membangun kerukunan umat beragama?
Dua kalimat yang mengawali pertanyaan di muka merupakan rujukan yang diberikan guru untuk menginspirasi balasan penerima didik menjawab pertanyaan

3.   Memiliki fokus. Contoh: Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kemiskinan?
Untuk pertanyaan menyerupai ini sebaiknya masing-masing penerima didik diminta memunculkan satu jawaban.

Peserta didik pertama sampai kelima contohnya menjawab: kebodohan, kemalasan, tidak mempunyai modal usaha, kelangkaan sumber daya alam, dan keterisolasian geografis. Jika masih tersedia alternatif balasan lain, penerima didik yang keenam dan seterusnya, bisa dimintai jawaban. Pertanyaan  yang luas menyerupai di atas sanggup dipersempit, misalnya: Mengapa kemalasan menjadi penyebab kemiskinan? Pertanyaan menyerupai ini dimintakan jawabannya kepada penerima didik secara perorangan.

4.   Bersifat probing atau divergen. Contoh:
a.   Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar, apakah penerima didik harus rajin belajar?
b.   Mengapa penerima didik yang sangat malas berguru cenderung menjadi putus sekolah?

Pertanyaan pertama cukup dijawab oleh  penerima didik dengan Ya atau Tidak. Sebaliknya, pertanyaan kedua menuntut balasan yang bervariasi urutan balasan dan penjelasannya, yang kemungkinan mempunyai bobot kebenaran yang sama.

5.   Bersifat validatif atau penguatan.

Pertanyaan sanggup diajukan dengan cara meminta kepada penerima didik  yang berbeda untuk menjawab pertanyaan yang sama. Jawaban atas pertanyaan itu  dimaksudkan untuk memvalidsi atau melaksanakan penguatan atas balasan penerima didik sebelumnya. Ketika beberapa orang penerima didik telah memperlihatkan balasan yang sama, sebaiknya guru menghentikan pertanyaan itu atau meminta mereka memunculkan balasan yang lain yang berbeda, namun sifatnya menguatkan. Contoh:
Guru                    : “Mengapa kemalasan menjadi penyebab kemiskinan”?
Peserta didik I  : “Karena orang yang malas lebih banyak membisu ketimbang bekerja.”
Guru                    : “Siapa yang sanggup melengkapi balasan tersebut?”
Peserta didik II  : “Karena lebih banyak membisu ketimbang bekerja, orang yang malas tidak produktif”
Guru                    : “Siapa yang sanggup melengkapi balasan tersebut?”
Peserta didik III : “Orang malas tidak bertindak aktif, sehingga kehilangan waktu terlalu banyak untuk bekerja, lantaran itu beliau tidak produktif.”
Dan seterusnya.

6.   Memberi kesempatan penerima didik untuk berpikir ulang.

Untuk menjawab pertanyaan dari guru, penerima didik memerlukan waktu yang cukup untuk memikirkan jawabannya dan memverbalkannya dengan kata-kata. Karena itu, sesudah mengajukan pertanyaan, guru hendaknya menunggu beberapa ketika sebelum meminta atau menunjuk penerima didik untuk menjawab pertanyaan itu.

Jika dengan pertanyaan tertentu tidak ada penerima didik yang bisa menjawah dengan baik, sangat dianjurkan guru mengubah pertanyaannya. Misalnya:
- Apa faktor picu utama Belanda menjajah Indonesia?;
- Apa motif utama Belanda menjajah Indonesia?

Jika dengan pertanyaan pertama guru belum memperoleh balasan yang memuaskan, ada baiknya beliau mengubah pertanyaan menyerupai pertanyaan kedua.

7.   Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif.

Pertanyaan guru yang baik membuka peluang penerima didik untuk membuatkan kemampuan berpikir yang makin meningkat, sesuai dengan tuntunan tingkat kognitifnya. Guru mengemas atau mengubah pertanyaan yang menuntut balasan dengan tingkat kognitif rendah ke makin tinggi, menyerupai dari sekadar mengingat fakta ke pertanyaan yang menggugah kemampuan kognitif  yang lebih tinggi, menyerupai pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kata-kata kunci pertanyaan ini, seperti: apa, mengapa, bagaimana, dan seterusnya.

Tingkatan (level) Pertanyaan


Tingkatan-tingkatan pertanyaan, yaitu :

1.  Kognitif yang lebih rendah - Pengetahuan (knowledge) :
- Apa...?
- Siapa...?
- Kapan...?
- Di mana...?
- Sebutkan...
- Jodohkan atau pasangkan...
- Persamaan kata...
- Golongkan...
- Berilah nama...
- Dan lain-lain.

2.  Kognitif yang lebih tinggi - Analisis (analysis) :
- Analisislah...
- Kemukakan bukti-bukti…
- Mengapa…?
- Identifikasikan…
- Tunjukkanlah sebabnya…
- Berilah alasan-alasan…

3.  Sintesis (synthesis) :
- Ramalkanlah…
- Bentuk…
- Ciptakanlah…
- Susunlah…
- Rancanglah...
- Tulislah…
- Bagaimana kita sanggup memecahkan…
- Apa yang terjadi seaindainya…
- Bagaimana kita sanggup memperbaiki…
- Kembangkan…

4.  Evaluasi (evaluation) :
- Berilah pendapat…
- Alternatif mana yang lebih baik…
- Setujukah anda…
- Kritiklah…
- Berilah alasan…
- Nilailah…
- Bandingkan…
- Bedakanlah…

5.  Mengevaluasi :
- Temukan inkonsistensi atau kesalahan…
- Tentukan apakah suatu proses/produk mempunyai konsistensi…
- Temukan efektivitas suatu prosedur…

6.  Mencipta :
- Buatlah hipotesis menurut kriteria …
- Rencanakan (proposal) penelitian tentang…
- Ciptakan/buat suatu produk…

0 Response to "Pengertian Dari Menanya (Questioning), Fungsi Bertanya, Kriteria Pertanyaan Yang Baik, Dan Tingkatan Pertanyaan Dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel