Mundur Sesaat Untuk Mempersiapkan Diri Meluncur Cepat

Sahabat Edukasi yang sedang berbahagia...

Dalam perjalanan hidup ini, seringkali kita mengalami beberapa insiden hidup yang seringkali menciptakan diri kita drop. 

Ada kalanya, ketika kita melaksanakan sesuatu yang benar, namun ternyata ada saja orang lain yang berusaha menjatuhkan kita, ketika itu pula keyakinan pada diri kita benar-benar diuji, masih bernyalikah kita untuk bangkit.

Perendahan yang dilancarkan orang lain pada kita, bukanlah merupakan vonis yang akurat, dan kembali pada diri kita, mengiyakan atau menidakkannya. Ketika orang lain menyampaikan kita bodoh, kemudian kita pun menyampaikan iya, maka cukup sudah memang kita benar-benar akan menjadi korban vonis yang menjerumuskan diri ini.

Lalu, bagaimana tips dalam menanggapi vonis dari orang lain yang menyampaikan sesuatu hal negatif tersebut, katakanlah... iya terimakasih dalam lisan, namun dalam hati dan pikiran kita “tidak”, kita tetap yakin bahwasannya kita bukanlah pecundang yang dengan begitu saja menyetujui akan kemunduran diri, namun sebaliknya, dalam hati dan pikiran hening ini, terus menggema bahwa kita ialah salah seorang insan yang hebat, pandai, beruntung, dan rendah hati.

Kemudian, apa laba dari sebuah sifat ini. Tentu saja, menguntungkan diri-sendiri dan kemudian akan menghipnotis pula pada kehidupan yang lainnya.  Kesabaran bukanlah sesuatu yang stagnan, diam, apalagi tak bergerak, namun kesabaran di sini ialah kekuatan bertahan di medan usaha yang mempunyai alasan-alasan demi perubahan dan kemajuan dalam lautan kebaikan.

Dikarenakan Allah Maha Adil, percayalah, kita pun mempunyai potensi yang sama dengan mereka-mereka yang kita anggap sukses dalam banyak sekali bidang.  Oleh sebab itu, tetaplah menjadi eksklusif yang santun, semangat, terus mau berguru di tengah-tengah derasnya “serangan-serangan” negatif.

Dan jangan habiskan waktu-waktu potensial ini, hanya untuk berfikir semu, namun wujudkan dari ide-ide terkecil sebagai awal dari implementasi dari ide-ide besar Anda dalam bentuk yang nyata. Bersyukurlah kita pernah gagal di masa lalu, sebab dengan modal kegagalan inilah, kita sanggup berguru menemukan kesalahan-kesalahan untuk sesegera mungkin dilakukan perbaikan. Selamat bertindak sahabat...! 

Share this post