Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Pada Implementasi Kurikulum 2013

Sahabat Edukasi yang sedang berbahagia...

Dalam kesempatan yang baik ini, saya akan kembali share mengenai Kurikulum 2013 khususnya perihal Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project  Based Learning) Pada Implementasi Kurikulum 2013 selengkapnya sebagai berikut:

DEFINISI/KONSEP MODEL  PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT  BASED LEARNING)

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning = PjBL) yakni metoda pembelajaran yang memakai proyek / kegiatan sebagai media. Peserta didik melaksanakan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan warta untuk menghasilkan aneka macam bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode berguru yang memakai dilema sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan gres menurut pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.

Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk dipakai pada permasalahan komplek yang diharapkan penerima didik dalam melaksanakan insvestigasi dan memahaminya. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing penerima didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan aneka macam subjek (materi) dalam kurikulum.

Pada ketika pertanyaan terjawab, secara eksklusif penerima didik sanggup melihat aneka macam elemen utama sekaligus aneka macam prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL merupakan pemeriksaan mendalam perihal sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan perjuangan penerima didik.

KEUNTUNGAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK :

a.   Meningkatkan motivasi berguru penerima didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melaksanakan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.
b.   Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
c.   Membuat penerima didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks.
d.   Meningkatkan kolaborasi.
e.   Mendorong penerima didik untuk membuatkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.
f.    Meningkatkan keterampilan penerima didik dalam mengelola sumber.
g.   Memberikan pengalaman kepada penerima didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan menciptakan alokasi waktu dan sumber-sumber lain ibarat perlengkapan untuk menuntaskan tugas.
h.   Menyediakan pengalaman berguru yang melibatkan penerima didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.
i.    Melibatkan para penerima didik untuk berguru mengambil warta dan menawarkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
j.    Membuat suasana berguru menjadi menyenangkan, sehingga penerima didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.

KELEMAHAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK:

a.   Memerlukan banyak waktu untuk menuntaskan masalah.
b.   Membutuhkan biaya yang cukup banyak.
c.   Banyak pelatih yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana pelatih memegang kiprah utama di kelas.
d.   Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
e.   Peserta didik yang mempunyai kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan warta akan mengalami kesulitan.
f.    Ada kemungkinan penerima didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok.
g.   Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan penerima didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan

SISTEM PENILAIAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT  BASED LEARNING)

Penilaian proyek merupakan aktivitas evaluasi terhadap suatu kiprah yang harus diselesaikan dalam periode / waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu pemeriksaan semenjak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.

Penilaian proyek sanggup dipakai untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan penerima didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.

Pada evaluasi proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:

1.   Kemampuan pengelolaan. Kemampuan penerima didik dalam menentukan topik, mencari warta dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
2.   Relevansi. Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
3.   Keaslian. Proyek yang dilakukan penerima didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan donasi guru berupa petunjuk dan derma terhadap proyek penerima didik. 

0 Response to "Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Pada Implementasi Kurikulum 2013"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel